Pemprov NTB Tanggapi Autopsi Ulang Jenazah Juliana Marins di Brasil
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merespons perkembangan terbaru terkait kasus kematian Juliana Marins, warga asal NTB yang meninggal dunia di Brasil. Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat setempat, terutama keluarga dan kerabat dekat almarhumah, serta menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai penyebab kematian yang sebenarnya.
Juliana Marins, warga asal Kabupaten Lombok Tengah, diketahui meninggal dunia di Brasil beberapa bulan lalu. Awalnya, kematian Juliana dikabarkan karena sakit, namun keluarganya kemudian meminta autopsi ulang untuk memastikan penyebab kematian yang lebih akurat. Permintaan autopsi ulang ini diajukan oleh pihak keluarga kepada otoritas Brasil, mengingat adanya dugaan ketidaksesuaian dalam laporan awal yang didapat dari pihak rumah sakit.
Dalam pernyataan resminya, Pemprov NTB menyampaikan apresiasi atas langkah keluarga Juliana yang telah berupaya mencari kejelasan terhadap meninggalnya warga mereka. Pemprov juga menyatakan bahwa mereka turut mendukung proses autopsi ulang tersebut demi mendapatkan fakta yang sebenar-benarnya. “Kami berharap proses ini dapat berjalan transparan dan objektif, serta memberikan keadilan dan kejelasan bagi keluarga dan masyarakat,” ujar Sekretaris Daerah NTB, H. Syaiful, dalam konferensi pers yang digelar di Mataram.
Lebih jauh, Pemprov NTB juga berkomitmen untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara keluarga Juliana dengan otoritas Brasil. Melalui KBRI di Brasil, pemerintah daerah berupaya mempercepat proses autopsi ulang dan memperoleh hasil yang akurat. Mereka juga memastikan bahwa hak-hak keluarga Juliana akan dilindungi dan didampingi selama proses tersebut berlangsung.
Kasus ini menjadi perhatian nasional dan internasional, mengingat banyak warga Indonesia yang bekerja dan menetap di luar negeri, termasuk di Brasil. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan perlindungan hak-hak warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, terutama terkait proses hukum dan keadilan dalam kasus kematian.
Selain itu, Pemprov NTB juga menegaskan pentingnya peningkatan pengawasan dan perlindungan terhadap warga NTB yang bekerja di luar negeri. Mereka berharap pemerintah pusat dan lembaga terkait dapat terus memperkuat kerja sama dan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia di luar negeri, termasuk memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang adil dan sesuai prosedur hukum internasional.
Di sisi lain, keluarga Juliana Marins menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah dan seluruh masyarakat NTB. Mereka berharap hasil autopsi ulang dapat segera diterima dan memberikan kejelasan terhadap penyebab meninggalnya Juliana. “Kami ingin mendapatkan keadilan dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Semoga proses ini berjalan lancar dan transparan,” ujar salah satu anggota keluarga.
Kasus ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik pemerintah, keluarga, maupun masyarakat, untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap warga negara Indonesia di luar negeri. Selain itu, proses autopsi ulang ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam mengungkap fakta yang sebenarnya dan memastikan keadilan ditegakkan.
Sebagai penutup, Pemprov NTB menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keluarga Juliana dan memastikan proses hukum berjalan dengan baik. Mereka juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil autopsi ulang yang diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi almarhumah Juliana Marins.